Senin, 02 November 2009

tugas KMB

GASTRITIS

A. PENGERTIAN
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau local. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis atropik kronik(price,Sylvia Anderson 2005).
1. GASTRITIS SUPERFICIAL AKUT
Merupakan penyakit yang sering ditemukan, biasanya bersifat jinak dan swasirna; merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritan local. Gastritis (inflamasi mukosa akut) sering akibat diet yang sembrono, makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroognanisme penyebab penyakit. Penyebab lainnya mencakup alcohol, aspirin, kafein, refluks empedu, atau terapi radiasi. Infeksi H pillory lebih sering dianggap sebagai penyebab gastritis akut. Organisme tersebut melekat pada epitel lambung dan menghancurkan lapisan mukosa pelindung, meninggalkan dareah epitel yang gundul
PATIFISIOLOGIS DAN MANESFESTASI KLINIK
Membran mukosa lambung menjadi edema dan hiperemik (kongesti dengan jaringan, cairan dan darah) dan mengalami erosi superficial, bagian ini mensekresi sejumlah getah lambung , yang mengandung sangat sedikit asam tetapi banyak mucus. Ulserasi superficial dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi. Pasien dapat menimbulkan ketidaknyamanan, sakit kepala, malas, mual, dan anoreksia sering disertai dengan muntah dan cegukan. Beberapa pasien asimtomatik.
Gastritis superficial akut biasanya mereda bila agen penyebabnya dihilangkan. Bila makanan pengiritasi tidak dimuntahkan tetapi mencapai usus, dapat mengakibatkan kolik dan diare. Biasanya pasien sembuh kira-kira sehari, meskipun nafsu makan mungkin menurun selama 2 atau 3 hari kemudian. Obat anti muntah dapat membantu menghilangkan mual dan muntah. Bila pasien tetap muntah, mungkin perlu koreksi keseimbangan cairan dan elektrolitdengan memberikan intravena
2. GASTRITIS ATROFIK KRONIS
Gastritis kronik ditandai oleh atropi progresif epitel kelenjar disertai kehilangan sel parietal dan chief sell, dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan rata
PATOFISIOLOGI DAN MANESFESTASI KLINIK
Gastritis kronik dapat digolongan menjadi dua kategori : gastritis tipe A(atropik atau fundal) dan gastritis tipe B(antral)
Gastritis tipe A merupakan suatu penyakit auto imun yang disebabkan oleh adanya autoantibody terhadap sel parietal kelenjar lambung dan factor intrisik dan berkaitan dengan tidak adanya sel parietal dan chief sell, yang menurunkan skresi asam dan menyebabkan meningkatkan gastrin.
Gastritis kronis tipe B umumnya mengena bagian antrum lambung . penyebab utama gastritis kronis tipe B adalah H pillory. Factor etiologi lainnya adalah asupan alcoholyang berlebihan, merokok,dan refluks empedu kronik .
Gastritis atropik kronik dapat mencetuskan terjadinya ulkus peptikum dan karsinoma. Insiden kanker persiosa (10-15 %). Gejala gastritis umunya bervariasi dan tidak jelas yaitu rasa penuh, anoreksia, dan distress epigastrik yang tidak jelas .
Manesfestasi klinik pasien dengangastritis tipe A secara khusus asimtomatik kecuali untuk gejala defisiensi B12 . pada gastritis tipe B, pasien mengeluh anoreksia,nyeri uluh hati setelah makan, kembung, rasa asam,dimulut, atau mual dan muntah.
pada gastritis tipe A dihubungkan dengan aklorhidria dan hipoklorhidria sedangkan gastritis tipe B dihubungkan dengan hiperklorhidria.
Diagnostic : dapat ditentukan dengan endoskopi, pemeriksaan X-ray gastro intestinal, tes serologis untuk antibody terhadap antigen H.pilory.

B. PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Menggumpulkan riwayat penyakit, perawat menanyakan tentang tanda dan gejala pada pasien :
1. Apakah pasien mengalami nyeri uluh hati, tidak dapat makan, mual atau muntah ?
2. Apakag gejala yang terjadi pada waktu kapan saja, sebelum atau sesudah makan, setelah mencernah makanan pedas atau pengiritasi, atau setelah mencerna obat tertentu atau alcohol ?
3. Apakah gejala berhubungan dengan ansietas, stress,alergi, makanan atau miniman terlalu banyak atau makan terlalu cepat ?
4. Bagaimana gejala hilanhnya ?
5. Adakah riwayat penyakit lambung sebelumnya ?
6. Riwayat diet ?
7. Makanan yang dimakan
8. Tanyakan apakah orang lain pada lingkungan pasien mempunyai gejala yang sama
9. Apakah pasien memuntahkan darah dan apakah elemen penyebab yang diketahui
10. Pemeriksaan fisik meliputi : nyeri tekan abdolmen, dehidrasi (perubahan turgor kulit,membrane mukosa kering).
2. DIAGNOSIS
Berdasarkan data data pengkajian dignosa keperawatan yang mungkin timbul mencakup :
a. Perubahan nutrisi , kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat
b. Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
c. Ansietas berhubungan dengan pengobatan
d. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan diet dan proses penyakit
e. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah.
3. Perencanaan dan Implementasi
Tujuan utama menghindari makanan pengiritasi dan menjamin masukan nutrient adekuat, menggurangi ansietas, mempertahankan keseimbangan cairan, meningkatkan kesadaran tentang penatalaksanaan diet, dan menghilangkan nyeri

Intervensi Keperawatan
Meningkatkan Nutrisi, dukungan fisik dan emosi diberikan dan pasien dibantu untuk menghadapi gejala, mencakup mual, muntah, sakit uluhati,dan kelelahan. Makanan dan cairan tidak diijinkan melalui mulut selama beberapa jam sampai gejala akut berkurang. Bila Terapi intravena diperlukan, pemberiaannya dipantau dengan teratur. Bila gejala berkurang makanan diberikan sesegera mungkin.
Masukan minuman mengandung kafein dihindari karena kafein adalah stimulant saraf pusat yang meningkatkan aktivitas lambung dan sekresi pepsin.
Menghilangkan nyeri. Pasien diinstruksikan untuk menghindari makanan dan minuman yang mengiritasi mukosa lambung. Perawat mengkaji tingkat nyeri dan kenyaman pasien setelah menggunakan obat-obatan.
Menggurangi ansietas. Perawat menggunakan pendekatan untuk mengkaji pasien dan menjawab pertanyaan selengkap mungkin . semua prosedur dan pengobatan dijelaskan sesuai dengan ,minat dan tingkat pemahaman pasien.
Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah. Pengetahuan pasien tentang gastritis dievaluasi, sehingga rencana penyuluhan dapat bersifat individual
Meningkatkan keseinbangan cairan. Masukan dan haluaran cairan setiap hari dipantau untuk mendeteksi tanda –tanda awal dehidrasi.
4. Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
a) Menghindari makanan pengiritasi atau munuman yang mengandung kafein atau alcohol
b) Menunjukkan berkurangnya ansietas
c) Melaporkan nyeri berkurang
d) Mematuhi program pengobatan
e) Mempertahankan keseimbangan cairan





















Daftar pustaka

Price Silvia A,Wilson L.2005 .PATOFISIOLOGI:Konsep klinis proses-proses penyakit. EGC, Jakarta.

Brunner ,Suddarth.2004 ,Buku ajar keperawatan Medikal-Bedah. EGC, Jakarta


















TUGAS KMB
Gastritis




OLEH :
Sepris andareas AB
Hasmiati
Radyallah
Wanda
Gerson paduay
Marlina Ahmad

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar